Cara Main Slotomania Pemula 2024 Android 15 Beta

Cara Main Slotomania Pemula 2024 Android 15 Beta

Tampilan Now Bar di lock screen

Samsung juga memperkenalkan elemen UI baru yang disebut Now Bar. Elemen ini menunjukkan aktivitas penting yang sedang berlangsung seperti panggilan suara aktif, mode interpreter, pemutaran musik, pelacakan latihan Samsung Health, SOS, dan pengatur waktu.

Selain itu, kini Samsung juga memperkenalkan elemen UI baru yang disebut Now Bar.

Elemen ini menunjukkan aktivitas penting yang sedang berlangsung seperti panggilan suara aktif, mode interpreter, pemutaran musik, pelacakan latihan Samsung Health, SOS, dan pengatur waktu.

Now Bar hadir dalam desain berbentuk pil pada bilah status. Jika diklik, Bar akan mengembang dan muncul di bagian atas layar. Pada layar terkunci, Now Bar akan muncul di bagian bawah layar.

Samsung mengatakan lebih banyak aplikasi dan layanan akan didukung di masa mendatang.

KOMPAS.com - Setelah dinanti-nanti, Samsung akhirnya resmi mengumumkan peluncuran antarmuka (user interface/UI) terbaru, OneUI 7 versi beta pada Kamis (5/12/2024).

OneUI 7 beta yang berbasis sistem operasi Android 15 ini menawarkan fitur AI yang canggih, desain UI baru, animasi dan transisi yang menarik, dan banyak fitur baru.

"One UI 7 menghadirkan lompatan besar dengan mengintegrasikan AI Agents terdepan dan kemampuan multimodal pada setiap bagian yang ada di interface, membuat kemampuan AI bisa hadir di setiap interaksi dengan lebih intuitif dan natural," tulis Samsung di laman resmi Newsroom.

Baca juga: Samsung Rilis OneUI untuk Smart TV, Tampilan Jadi Mirip Smartphone Galaxy

Berikut fitur-fitur baru yang dibawa OneUI 7 berbasis Android 15.

Cara Membuat Game Android

Jika sudah memiliki modal berupa pengalaman atau pemahaman dasar pemograman untuk Android, maka mengembangkan game Android akan lebih mudah. Bagi Anda yang berminat ingin membuat game di Android dapat mengikuti panduan dasar kali ini yang dilansir dari Android Authority.

1. Menentukan Ide Game

Hal pertama yang perlu dipikirkan sebelum membuat dan mengembangkan game adalah menentukan ide dari game itu sendiri. Game yang akan dikembangkan ini akan mengusung genre apa? Ada banyak genre yang dapat dipilih sesuai keinginan seperti 2D platformer, game berbasis VR, FPS (first person shooter), battle royale, RPG, dan sebagainya.

Setelah menentukan ide game yang akan dikembangkan, kita juga harus menentukan keunggulan apa yang akan menjadi daya tarik game tersebut. Selain itu, setelah ide game matang, kita dapat memilih tool yang cocok untuk mengembangkannya. Hal teknis seperti efek suara dan trek musik dalam game juga harus diperhitungkan.

2. Instalasi Android SDK dan Android Studio

Langkah berikutnya untuk membuat game di Android adalah menginstal tool atau alat dasar, yakni Android SDK (Software Development Kit) dan IDE (Integrated Development Environment) Android Studio. Keduanya merupakan tool resmi untuk mengembangkan game dan aplikasi di Android.

Untuk menggunakan kedua tool dasar ini, diperlukan pemahaman bahasa pemograman Java untuk mulai mengembangkan game. kedua tool ini juga menyediakan akses ke akselerasi perangkat keras melalui standar API OpenGL atau Vulkan.

3. Gunakan Engine Unity atau Unreal

Dalam pembuatan game sederhana hingga rumit sekalipun, dapat dipermudah dengan menggabungkan IDE dengan engine grafik seperti Unreal dan Unity. Kedua engine ini populer di kalangan pengembang dan menawarkan antarmuka yang memudahkan seorang pemula mengembangkan game.

Unity menggunakan bahasa pemrograman C# dan cocok untuk mengembangkan game 2D yang sederhana. Game yang dihasilkan pun tidak terlalu boros sumber daya untuk memainkannnya, sehingga bisa dimainkan di sebagian besar smartphone Android.

Sedangkan Unreal lebih cocok untuk mengembangkan game 3D dengan detail grafis yang rumit. Mesin grafis ini menggunakan bahasa pemrograman C++ dan dapat di-port ke PC atau konsol. Meski menawarkan grafis yang ciamik, Unreal ini membutuhkan sumber daya yang lebih kuat dan mungkin butuh smartphone dengan spesifikasi baik untuk dapat memainkan gamenya.

4. Memulai Pengembangan Game

Langkah terakhir adalah mulai mengembangkan game dengan tool-tool yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Proses pengembangan game ini menggunakan bahasa pemrograman dan didukung pemahaman algoritma yang baik. Selain itu, juga disiapkan sumber daya lain seperti efek suara, theme song, logo, dan sebagainya.

Kontributor: Ditya Pandu AkhmadiPenulis: Ditya Pandu AkhmadiEditor: Alexander HaryantoPenyelaras: Ibnu Azis

SamLover Ilustrasi antarmuka terbaru HP Samsung OneUI 7.One UI 7.0 versi final akan dirilis lewat Galaxy S25

Ilustrasi antarmuka terbaru HP Samsung OneUI 7.

Dalam laman Samsung Newsroom, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Jymat (6/12/2024), Samsung mengungkapkan bahwa peluncuran resmi One UI 7.0 akan dimulai dengan perangkat seri Galaxy S mendatang.

Nantinya, OneUI 7 versi stabil/final akan dilengkapi kemampuan AI tambahan, termasuk fungsi AI on-device yang disempurnakan pada kuartal pertama tahun 2025.

Meski tak disebutkan secara rinci, OneUI 7 berbasis Android 15 ini diyakini akan dirilis dalam versi stabil lewat perangkat Galaxy S25 series yang konon akan debut global pada 23 Januari 2025 di San Francisco, California, AS.

tirto.id - Cara membuat game Android perlu diketahui bagi Anda terutama kalangan pemula. Sebab, membuat game di Android sedikit berbeda dengan cara mengembangkan aplikasi.

Meski begitu, baik membuat game maupun aplikasi perlu mempelajari dasar algoritma dan pemograman Android terlebih dahulu. Setidaknya para pengembang memiliki dua hal ini.

Transkrip panggilan telepon ke 20 bahasa

OneUI 7 kini menghadirkan fitur baru berupa transkrip panggilan telepon dengan dukungan untuk 20 bahasa.

OneUI 7 kini menghadirkan fitur baru berupa transkrip panggilan telepon dengan dukungan untuk 20 bahasa.

Saat perekaman panggilan diaktifkan, panggilan akan secara otomatis ditranskripsikan. Dengan ini, pengguna tidak perlu repot membuat catatan secara manual saat sedang menelepon karena pengguna selalu dapat mentranskripsikannya nanti.

Sebelumnya, Galaxy AI sudah punya fitur Live Translate, di mana pengguna bisa menerjemahkan panggilan telepon secara real-time dan langsung pada device lewat aplikasi pihak ketiga seperti WhatsApp.

One UI 7.0 menghadirkan desain UI yang baru, mulai dari tata letak baru untuk Quick Settings, antarmuka multitugas yang lebih ekspresif, dan layar notifikasi yang lebih sederhana.

menghadirkan desain UI yang baru, mulai dari tata letak baru untuk Quick Settings, antarmuka multitugas yang lebih ekspresif, dan layar notifikasi yang lebih sederhana.

Notifikasi dan Quick Panel kini menjadi dua layar yang berbeda. Pengguna dapat mengakses notifikasi dengan mengusap ke bawah di mana saja, seperti di layar beranda atau mengusap ke bawah dari atas layar. Tampilan notifikasi kini lebih besar dan berbentuk pil.

Jika mengusap ke bawah dari sudut kanan atas layar, maka Quick Panel akan muncul. Di sini pengguna bisa menemukan semua tombol dan kontrol pengaturan cepat. Kini panel ini juga dilengkapi kontrol volume. Urutan setiap tombol atau kontrol dapat diubah sesuai keinginan pengguna.

Pengguna juga dapat beralih antara layar Notifikasi dan Quick Panel dengan menggesek ke kanan atau kiri.

Samsung Newsroom One UI 7.0 ini juga mendesain ulang antarmuka aplikasi kamera bawaan. Di OneUI 7, beberapa kontrol yang sebelumna berada di atas layar, kini dipindahkan ke sisi bawah layar.Ketersediaan OneUI 7 beta

One UI 7.0 ini juga mendesain ulang antarmuka aplikasi kamera bawaan. Di OneUI 7, beberapa kontrol yang sebelumna berada di atas layar, kini dipindahkan ke sisi bawah layar.

Program One UI 7 beta ini memberikan kesempatan pertama bagi pengguna untuk mencoba langsung mobile experience yang ditingkatkan dengan personalisasi yang lebih ditingkatkan dari sebelumnya.

Pengguna Samsung Galaxy S24 series di Indonesia masih harus bersabar untuk bisa menjajal OneUI 7.0 versi beta ini. Pasalnya, program beta One UI 7 tersedia pertama kali untuk perangkat seri Galaxy S24 (tidak termasuk Galaxy S24 FE) di Jerman, India, Korea, Polandia, Inggris, dan AS, mulai tanggal 5 Desember.

Pengguna seri Galaxy S24 dapat mendaftar untuk bergabung dengan program beta melalui Samsung Members.

Drawer aplikasi vertikal

OneUI 7 juga membawa desain laci aplikasi (app drawer) baru, yakni dengan skema pengguliran vertikal (atas-bawah).

One UI 7.0 juga membawa desain laci aplikasi (app drawer) baru, yakni dengan skema pengguliran vertikal (atas-bawah). Drawer vertikal ini dilengkapi "Finder" atau alat pencarian aplikasi di bagian bawah layar.

Sebelumnya, laci aplikasi di ponsel Samsung hanya menganut skema pengguliran ke kanan-kiri saja.

App drawer vertikal ini boleh dibilang menjadi sesuatu yang telah diminta pengguna selama bertahun-tahun. Kini, Samsung akhirnya mengabulkannya.

OneUI 7.0 memperkenalkan banyak widget untuk aplikasi bawaan. Selain itu, pengguna dapat menyesuaikan tampilan dan nuansa widget tersebut dan bahkan melabelinya.

Tampilan baru untuk aplikasi kamera

Tampilan baru antarmuka kamera aplikasi di OneUI 7 beta.

penerus OneUI 6.1.1 ini juga mendesain ulang tampilan aplikasi kamera bawaan.

Di OneUI 7, Beberapa kontrol yang sebelumnya berada di atas layar, seperti pengaturan, opsi resolusi, rasio, dsb, kini dipindahkan ke atas tombol shutter.

Sementara opsi Portrait, Photo, Video, dan More, yang tadinya berada di atas tombol shutter, kini diletakkan di bawah tombol shutter.

Untuk mode Pro dan Pro video, tata letak pengaturan manual juga telah disederhanakan, sehingga memudahkan pengguna fokus pada foto atau video yang sedang diambil.

Kontrol zoom baru berbentuk granular juga tersedia saat merekam dalam mode Pro video. Ini memungkinkan pengguna mengatur kecepatan zoom untuk transisi yang lebih halus.

Fitur Galaxy AI yang disempurnakan

OneUI 7 menghadirkan pembaruan mutakhir pada fitur-fitur Galaxy AI. Termasuk writing assist tools yang lebih canggih di mana pengguna dimungkinkan untuk memilih teks yang ada di layar tanpa perlu beralih antar-aplikasi.

OneUI 7 menghadirkan pembaruan mutakhir pada fitur-fitur Galaxy AI. Termasuk writing assist tools yang lebih canggih di mana pengguna dimungkinkan untuk memilih teks yang ada di layar tanpa perlu beralih antar-aplikasi.

Kemampuan ini menyempurnakan fitur writing assist tools yang sebelumnya sudah menawarkan opsi meringkas konten, memeriksa ejaan dan tata bahasa, dan secara otomatis memformat catatan menjadi poin-poin penting.